- Contoh Pertamina Update
- Pertamina Pasok BBM untuk PT Garam (Persero)
- Pertamina Hulu Energi Bor Sumur Eksplorasi Cari Cadangan Baru
- Hiswana Migas Minta Pemprov Buat KAjian Terkait Pembagian Kuota Solar di Lampung
- Ganjar Pranowo Instruksikan Pantau Potensi Migrasi Konsumen Gas Elpiji
- Hiswana Migas Subang Minta Jangan Panik Dengan Kenaikan Harga Gas Elpiji
- Suma Novendi Terpilih Menjadi Ketua Hiswana Migas Pati
- Hiswana Migas Pati Salurkan Bantuan Korban Banjir Pati Jawa Tengah
PT.
Pertamina (Persero) terus melakukan sinergi antar instansi terkait. Sinergi PT.
Pertamina (Persero) dan Hiswana Migas dituntut untuk semakin erat dalam
mendukung upaya alih teknologi ke era yang serba digital, cepat dan tepat.
Salah satunya PT. Pertamina (Persero) dengan PT. Telkom Indonesia (Persero)
juga membangun sistem digital secara bertahap pada 5.518 Stasium Pengisisan
Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Sistem ini sebuah langkah demi
meningkatkan transparasi dan keakuratan data pasokan serta komunikasi BBM di
setiap SPBU. Berkat data realtime, kepastian
stok pun akan bisa di kelola lebih baik dan efisiensi.
Selain
itu dalam rangka membantu mengatasi Losses BBM di SPBU khususnya wilayah Pati
dan sekitarnya, DPC Hiswana Migas Pati dan PT. Pertamina (Persero) MOR IV
membantu team G4L (Green For Losses) dimana team tersebut melakukan pengelolaan
pengawasan Tera Ulang Mobil Tanki dan pemantauan tingkat Losses, Klaim Losses
serta mengadakan pelatihan pembongkaran Tanki di SPBU.
PT.
Pertamina Semarang menghimbau kepada seluruh SPBU untuk berperan aktif dalam
pemasangan Portable Storage Tank (PST) melalui surat dengan No.308/F14410/2014-S3
dan pelaksanaan Switching Nozzle 25%, Nozzel Premium 25% dan Nozzel Pertamax 75%
yang dilaksanakan pada bulan juni 2015.
Dalam
rangka menjamin keakuratan informasi harga produk BBM maupun BBK, PT. Pertamina
mewajibkan kepada SPBU yaitu penyesuaian
LOI disempurnakan oleh surat No.533/F144100/2015-S4 menyebutkan apabila audit melebihi 9 kali, sertifikasi 2 kali,
transisional audit 3 kali, direct audit 2 bulan 4 kali kuotanya melebihi yang
ditentukan PT. Pertamina, maka biaya audit ditanggung oleh SPBU. Lemaga Auditor
yang ditunjuk semua dilaksanakan oleh PT. Intertek sekarang dialihkan ke vendor
TUV RHIENLAND mulai Mei 2015-2017.
PT. Pertamina
mengingatkan kembali bagi SPBU yang akan melakukan renovasi wajib mengajukan
permohonan untuk mendapatkan ijin persetujuan dari PT. Pertamina, apabila
terdapat perubahan design layout sebelum pelaksanaan renovasi harus mendapatkan
persetujuan dan teknikal service area JBT, HSSE, area JBT, dan retail Full
Marketing / Marketing Branch Manager. SPBU yang melakukan renovasi diwajibkan melapor secara tertulis kepada PT. Pertamina
saat mau memulainya. Progres dan selesai 100% renovasi SPBU tersebut. PT.
pertamina juga mewajibkan untuk pemasangan CCTV yang dapat merekam data dengan
baik (Identitas konsumen terlihat / plat nomor kendaraan dapat terbaca)
kemudian dapat menyimpan data rekaman minimal 2 minggu serta mengikutkan
asuransi yang bonafit